Pada Quadrant waktu, Kita bisa melihat siapa Kita. Bila Kita banyak menghabiskan waktu pada Quadrant penting tidak mendesak, berarti Kita bisa diperkirakan adalah orang" yang hidup nya efektif dan efisien, mengerjakan hal" yang benar dengan cara yang benar. Sebalik nya bila Kita banyak menghabiskan waktu pada Quadrant tidak penting tidak mendesak, maka Kita bisa digolongkan orang yang merugi, mengerjakan hal" yang tidak penting dan tidak berguna sama sekali. Apa boleh buat, Kita adalah orang yang tidak berguna.
Dalam Islam, manusia diingatkan agar jangan berkata kata serta berbuat sia sia. Bahwa apa yang Kita kerjakan, dimana Kita berada, itu ditentukan oleh apa yang Kita pikirkan. Kita adalah apa yang Kita pikirkan. Lalu dari situlah timbul keputusan apa yang kita lakukan dan dimana Kita berada. Dapat diperkirakan bila Kita sering di mall dan window shopping, maka isi pikiran Kita adalah tentang barang branded dan yang semacam itu. Sering di Mesjid artinya pikiran Kita selalu berisikan tentang Islam. Bila Kita selalu hadir dimana ada konser musik, itu lah isi pikiran Kita.
Pikiran itu selalu menuntun Kita ketempat yang Kita pikirkan. Ada orang" yang selalu hadir bila PSP (sepak bola Padang) main. bisa di Bandung, Jakarta, Medan apalagi di Padang, Ia pasti hadir. Kalau Kita bicara dengan nya yang dibicarakan nya jelas sepak bola lebih spesifik tentang sepak bola kabau sirah.
Terkadang semua harus sesuai dengan keinginan dan aturan Kita. Isteri Kita atur, suami Kita atur, anak Kita atur, anak buah Kita atur, tetangga kita atur, lalu lintas kita atur, Pemerintahan kita atur, semua kita atur. Bila tidak sesuai dengan aturan dan kepatutan Kita, maka Kita marah.........
Pemain sepak bola favorit kita bila bermain tidak sesuai dengan yang Kita inginkan Kita marah. setiap dia menggiring bola kita teriakkan huuuu..... Huuuuuu.... sungguh Kita sosok yang arogan dan penuh kebencian.
Entah siapa Kita, berani"nya Kita merasa dan lalu kemudian memaksa seluruh dunia harus berlaku seperti 'yang' Kita inginkan. Kalau tidak sesuai kita marah.... Bahkan kita marah kepada hujan, kepada banjir, kepada matahari... Entah apa sebabnya, nyatanya kita sesombong itu.... seorang sombong tanpa cinta kasih tidak berhak untuk bahagia.
Oleh sebab itu, Kita perlu "memaksa" pikiran Kita untuk hanya memikirkan hal" yang diridhoi Allah Swt saja. Hal" yang baik " saja. Karena untuk itulah Kita diciptakan Nya. Mari Kita periksa apa isi kepala Kita, apa yang sering Kita pikir dan renungkan, dimana Kita sering berada, apa khayalan dan yang Kita cita"kan. apakah semua itu sesuatu yang disukai Allah swt atau tidak penting bagi Nya atau bahkan dikecam Nya. Semoga Allah Swt selalu melimpahkan rahmat Nya pada Kita semua. Aamiin.....
ditulis oleh . Prof. H. Abdul Khaliq Fajduani, SH.MH
Komentar
Posting Komentar