Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

TERSESAT DALAM TERANG

Seorang pesulap sedang memamerkan kemampuannya, membuat yang hilang bisa muncul kembali, membuat yang terputus bisa tersambung lagi, dsb.. Mempermainkan indera penonton yang selama ini sudah diandalkan memberikan informasi ke otak.. lantas, pada penutupan sang pesulap bertanya, taukah kenapa anda tertipu dengan sulap ini? Semua orang memberikan jawaban yang berbeda, namun sang pesulap hanya menjawab : karena anda punya mata, telinga dan otak, indera anda memberikan informasi, namun otak anda menerjemahkannya secara salah, sesuai pemahaman yang anda anut selama ini.. Dalam agama dikatakan bahwa dunia adalah senda gurau dan permainan yang menyesatkan, tersesat bukan karena buta, bukan karena tuli, tetapi malah karena mata dan telinga terbuka, namun akal dan hati yang telah tertipu daya, oleh harta, kedudukan, pujian, dan nafsu lainnya. Tersesat membuat seseorang tidak lagi dapat melihat petunjuk" Tuhan yang sebenarnya selalu ada disekitarnya. Bukan disebabkan tidak mengetahui melai

Sudah Bahagia-kah kita Sekarang ini ?

Manusia saat ini dibanding masa-masa yang sebelumnya, benar" sudah mencapai apa saja yang dulu adalah merupakan hal yang mustahil bahkan mengimpikan-nya saja pun tidak. Pesan yang dulu memakan waktu berbulan bulan diantar-kan oleh merpati pos, sekarang bisa dilakukan dalam detik yang sama via email, dan sebagainya. Manusia bisa melihat pada detik yang sama apa yang terjadi di stadion sepak bola di Brazil secara live. Manusia menjelajah kemana saja diinginkannya. Baik lewat teknologi maupun langsung terbang dengan pesawat kemana saja. Memakan mie yang dulu membuat api dan memasaknya bisa memakan waktu satu jam, sekarang dengan microwave dalam hitungan detik. Manusia sudah bisa melakukan apa saja, menjelajah kemana pun yang diinginkannya. Tapi apakah manusia menjadi lebih bahagia ? Menjadi lebih bersyukur ? Penjelajahan kemana-mana dan bisa mewujudkan apapun yang diinginkan, ternyata tidak memberikan kebahagiaan dan ketenangan pada manusia. untuk mewujudkan ketenangan dan kebahagia

Hidup dalam paradigma cinta

Sebuah hadis menyebutkan bahawa di dunia ini ada sekelompok orang yang amat dekat dengan Allah swt. Bila mereka tiba di suatu tempat, kerana kehadiran mereka, Allah selamatkan tempat itu dari tujuh puluh macam bencana. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulallah, siapakah mereka itu dan bagaimana mereka mencapai derajat itu?" Nabi yang mulia menjawab, "Mereka sampai ke tingkat yang tinggi itu bukan kerana rajinnya mereka ibadat. Mereka memperoleh kedudukan itu kerana dua hal : "ketulusan hati mereka dan kedermawanan mereka pada sesama manusia." Mereka adalah orang yang berhati bersih dan senang berkhidmat  pada sesamanya. ... hidup dalam paradigma cinta ... Dan mereka ingin menyebarkan cinta itu pada seluruh makhluk di alam semesta. KEMULIAAN... Manusia tidak mulia karena kejeniusannya, tidak hebat karena jabatannya yang tinggi, tidak juga menjadi luar biasa oleh sebab hartanya yang berlimpah serta tidak ditinggikan harkat martabatnya karena kemuliaan nasab & seg

Tiada hari tanpa kasih sayang

Puasa harus mengubah Kita, Puasa yang sia-sia adalah puasa yang tidak mengubah. Mengubah perilaku itu penting, islam adalah tentang perilaku, jangan mencela, jangan marah, jangan serakah (dermawan-lah) dll. Itu semua tentang perilaku. Perilaku bukan sesuatu yang remeh temeh, perilaku adalah agama, dan agama bukanlah sesuatu yang remeh temeh, Tiada hari tanpa kasih sayang, kasih sayang adalah kata kerja, kasih sayang harus wujud, artinya dimanapun Kita berada terjadi hal" baik disitu, kita harus tangan diatas, Kita bekerja, dengan demikian terjadi kedamaian, terjadi keteraturan, terjadi kebersihan terjadi kerapian, terjadi keadilan, terjadi kebahagiaan. Itulah wujud kasih sayang. siapakah Kita ? Telahkah Kita menjadi seorang yang seperti itu ? Dimanapun Kita berada apa yang terjadi ? kedamaian atau permusuhan, kekumuhan atau kebersihan, ketertiban atau kekacauan, keadilan atau kezaliman, kebaikan atau keburukan, kejujuran atau kedustaan, ketulusan atau keculasan, kerendahatian ata

Ibarat antara MINYAK & AIR

 Manusia disatukan/pisahkan oleh nilai-nilai yang dianutnya. Apa yang terjadi adalah sekedar sebab, itu sekedar dinamika nya saja, akhirnya manusia akan mengelompok dengan yang sejenis. Tidak usah membuang waktu dengan berupaya menyampur minyak dengan air. Wasting time. Air akan tetap air, minyak akan tetap minyak. Air dn minyak bahkan memiliki " kebenarannya " sendiri. Apa yang terjadi sudahlah pasti terjadi, hanya alasannya apa dan waktunya kapan. Oleh sebab itu tidak perlu ada kebencian antara minyak dan air, gagak dan rajawali, ayam dan merpati, mereka memang sudah pasti begitu..Penjelasan pun tiada guna karena bukan masalah penjelasan, tetapi ini masalah jenis. Kita bersyukur disatukan dengan yang sejenis disinilah Kita merasa nyaman. Demikian pula orang2 lain yang bersyukur bersatu dengan jenis nya. Siapa yang lebih baik ? Tidak ada yang lebih baik... Bagi Tikus yang terbaik adalah Tikus, bagi marmut yang terbaik adalah marmut, Tikus tidak ingin menikah dengan gadis mar