Langsung ke konten utama

HARKAT DAN MARTABAT ke-KAMBING-an (sebuah Ilustrasi)

Demikianlah Kambing kota dan Kambing Peternakan menjalani hidup nya masing" s/d akhir hayat nya. Satu dan lain nya tidak terlalu sadar/mengetahui bahwa ada cara kehidupan yang sangat berbeda. Mereka berada di tempat yang tidak terlalu berjarak. Ada beberapa ekor Kambing yang tinggal di perkotaan, Kambing" tersebut memakan apa saja, Akibat nya, banyak yang sakit dan ada beberapa yang mati. Tapi ada beberapa jenis yang bisa bertahan, walau nyata-nyata kondisi tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan habitat ke Kambing-an.

Pemilik Kambing" itu mengambil sikap, jenis tidak bisa bertahan dipindahkan ke Peternakan yang indah di kaki gunung, dimana air sungai mengalir jernih, setiap hari, tersedia ber ton" rumput segar bagi Kambing" yang ada disitu.

Sedangkan jenis yang bisa bertahan tetap dibiarkan pemilik-nya diperkotaan. Jenis yang bisa bertahan ini memakan plastik, kain, nasi, ikan dsb. Kambing" itu bahkan bisa membedakan antara KFC dengan McDonnald.

Kambing selayak nya mencari makan di padang rumput, tapi jenis yang ini setiap hari berada ditempat pembuangan sampah perkotaan, berdampingan dengan para pemulung yang mencari sampah" untuk didaur ulang. Kambing jenis yang bisa bertahan sedikit pun tidak mengetahui bahwa saudara"nya sesama Kambing (jenis yang tidak bisa bertahan) sudah lama dipindahkan ke Peternakan yang sangat sesuai dengan harkat dan martabat ke Kambing-an. Disitu para Kambing hidup berkecukupan dan jauh dari nista mengais" makanan ditempat sampah perkotaan.

Kambing" perkotaan sering berdiskusi dengan koleganya sesama Kambing kota, Untunglah Kita kuat dan tahu cara-cara mengatasi permasalahan sehingga Kita bisa survive s/d saat ini, bahkan kelompok Kita semakin banyak. Entah bagaimana nasib saudara" Kita yang beberapa waktu yang lalu di naikkan ke beberapa truck dibawa entah kemana. Hidup Kita memang tidak ideal, tapi yang jelas Kita masih ada.

Kambing" perkotaan ini tidak sedikit pun menyadari bahwa saudara"nya yang konsisten dengan harkat dan martabat ke Kambing-an nya saat ini sedang hidup damai dan berkecukupan di Peternakan" yang 'sengaja' dibuat untuk Kambing.

Demikianlah Kambing kota dan Kambing Peternakan menjalani hidup nya masing" sampai dengan akhir hayat nya. Satu dan lain nya tidak terlalu sadar/mengetahui bahwa ada cara kehidupan yang sangat berbeda.
Mereka berada ditempat yang tidak terlalu berjauhan, tapi mereka hidup didunia yang sama sekali berbeda.

Ada satu hal lagi yang para Kambing lebih tidak mengetahuinya. Yaitu SEBENAR NYA yang MEMINDAHKAN MEREKA ADALAH TUHAN yang melihat makhlukNya yang konsisten walau apapun yang terjadi tetap taat dengan aturan serta harkat dan martabat yang telah ditentukan Nya. Maka Tuhan menempatkan makhlukNya ditempat yang terbaik dalam kehidupan dunia, lalu kelak di akhirat ditempat yang terbaik juga. Cara, sebab dan akibat nya, biarlah Tuhan saja yang mengetahuiNya.

Prof.H.Abdul Khaliq Fajduani, SH

By AFAYIN CHANNEL  

niche plr articles 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Pemahaman Buku "The Science of Getting Rich" karya Wallace

 The Science of Getting Rich , ditulis oleh Wallace D. Wattles pada tahun 1910, adalah buku klasik yang mendalami prinsip-prinsip dasar untuk mencapai kekayaan. Buku ini bukan hanya tentang strategi keuangan, melainkan lebih berfokus pada pola pikir dan filsafat di balik bagaimana seseorang bisa menarik kekayaan dalam hidup mereka. Wattles menyajikan gagasan bahwa ada ilmu pasti di balik mencapai kekayaan, yang dapat dipelajari dan diterapkan oleh siapa saja. Berikut adalah ringkasan dari konsep-konsep inti dalam buku ini. ###   Filosofi Dasar   Buku ini dimulai dengan asumsi mendasar bahwa setiap orang berhak menjadi kaya. Wattles percaya bahwa kekayaan bukanlah hasil dari kesempatan, keberuntungan, atau kebetulan, tetapi hasil dari mengikuti aturan-aturan ilmiah yang pasti. Semua orang memiliki kapasitas untuk menjadi kaya jika mereka memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini. Kekayaan, menurut Wattles, adalah kebutuhan untuk menjalani kehidupan yang penuh dan ba...

Kisah Dr. Gary Miller, Sang Penantang Al Quran : “Melakukan Riset Panjang Untuk Mencari Kesalahan Al Qur’an ”

Gary Miller, adalah seorang ilmuwan matematika asal Kanada.Selain menjadi anggota dewan ahli di universitas, Miller juga aktif sebagai misionaris Kristen. Miller adalah ilmuwan yang sangat meminati bidang logika dan hal-hal logis.Pada awalnya, dia berpikir bahwa Al-Qur’an yang turun 14 abad yang lalu itu hanya membahas berbagai masalah di masa lalu. Namun seiring dengan menguatnya arus Islam di Barat, Miller pun terdorong untuk mempelajari Al-Quran lebih mendalam dengan tujuan mencari celah-celah kesalahannya, sekaligus membuktikan ketidakotentikan kitab suci umat Muslim itu. Miller mengatakan, “Mulai hari itu, saya membaca Al-Quran untuk mencari celah-celah kesalahan kitab ini. Melalui usaha ini, saya berharap dapat mengangkat derajat pemeluk agama Kristen di hadapan ummat Islam.” Dikatakannya pula, “Karena Al-Quran diturunkan 14 Abad yang lalu di padang pasir, saya berpikir bahwa kitab ini sangat terbelakang serta dipenuhi dengan kekurangan. Namun semakin saya membaca Al-Quran, saya ...

Apakah Kritikan ada yang Positif?

 Saya dulu sering mengkritik orang lain, dengan asumsi menurut saya, saya sendiri sudah merasa benar dan orang yg saya kritik salah. Mengapa dulu saya sering mengkritik orang lain ? Karena saya percaya & banyak orang percaya bahwa kritik itu, membangun. Itulah mengapa sering kita mendengar orang berkata tidak apa asalkan Kritik Membangun. Setelah usia semakin bertambah & saya mulai tertarik untuk belajar tentang buku 2x kebijaksanaan, saya terbelalak bahwa sebagian besar buku 2x Wisdom mengatakan bahwa sesungguhnya TIDAK ADA kritik yg MEMBANGUN, semua kritik itu bersifat menghancurkan, merusak & menekan perasaan orang yg dikritiknya. Sampai suatu ketika saya membaca buku hasil experimen Masaru Emoto dari Jepang, yg melakukan uji coba nasi/beras yg kemudian diletakkan di dalam toples yg berbeda. Toples yg pertama setiap hari diberikan kritikan terus & di tempel kertas bertulisan kata yg mengkritik, kemudian toples yg kedua diberi pujian & motivasi setiap hari. Da...