Langsung ke konten utama

Marilah kita berlomba-lomba menulis kisah untuk diri sendiri

Kebaikan menarik kebaikan, keburukan menarik keburukan. Keserakahan menarik keserakahan. seluruh kebaikan akan berhenti kita terima, bila Kita menghentikan kebaikan Kita.

Pemimpin preman adalah pahlawan dimata sahabatnya, penjahat dimata polisi, dimata rakyat yang terpenting dia merasa dan memperoleh situasi aman tenteram dan nyaman, siapa yang dapat memberikan itu, itulah pahlawan baginya. Mereka memiliki taman makam pahlawan masing-masing, berabad-abad kemudian mereka menjadi sejarah pahlawan. 

Manusia tidak tahu persis apa yang mereka perjuangkan, untuk siapa mereka berjuang, demi apa mereka berjuang. Kita pergi ke makam pahlawan, kita tidak tahu apa-apa. Tapi nama para pahlawan tercantum berabad-abad dibuku sejarah manusia sebagai pahlawan.

Dalam kenyataannya yang kita temukan pahlawan ada di dapur-dapur umum, di penjaga rel kereta api, di petugas kebersihan dsb. Mereka tidak dikenal tapi mereka tulus sekali. Hanya Tuhan yang tahu.

Ya, selalu ingat life story, itu membuat Kita mudah mengambil keputusan. Karena yang benar dan yang salah itu jelas. yang membuat tidak jelas kita melihat hidup ini bukan life story. Maka kebenaran menjadi kabur dimata kita. Lalu keputusan Kita menjadi "aneh" perilaku Kita tiba" menjadi keluar dari nilai " kepatutan.

Banyak orang terutama Public Figure berjuang keras menutupi keburukan nya dengan segala cara, kalau perlu dengan ancaman kekerasan agar keburukan nya jangan terungkap. Cara yang terbaik agar keburukan tidak terungkap adalah jangan berbuat yang buruk.

Jangan perdulikan apa pun yang ditulis oleh manusia tentang kita. Kita telah melihat bahwa tentang manusia adalah kisah kebohongan. Perdulikanlah apa yang ditulis Tuhan tentang Kita. Kabar baiknya, Kita bisa memilih kisah apa yang ingin kita tulis. Kisah kebohongan atau kisah ketulusan.

Banyak orang berlomba-lomba mencatat bahkan merancang kisah busuk tentang musuhnya, dan kisah tentang kemuliaan pada dirinya. Semoga kita dilindungi Allah SWT, marilah kita berlomba-lomba menulis kisah hamba Allah untuk diri sendiri. Walau kita tahu tidak seorangpun tahu kisah itu. Biar dan cukup Allah SWT yang mengetahui.

Semoga kita semua tercantum di kitab sejarah Tuhan ditulis sebagai hamba-hamba – NYA yang sholeh… Lupakan manusia ingat lah Tuhan.

Prof.H.Abdul Khaliq Fajduani, SH

By AFAYIN CHANNEL  

niche plr articles 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tiada hari tanpa kasih sayang

Puasa harus mengubah Kita, Puasa yang sia-sia adalah puasa yang tidak mengubah. Mengubah perilaku itu penting, islam adalah tentang perilaku, jangan mencela, jangan marah, jangan serakah (dermawan-lah) dll. Itu semua tentang perilaku. Perilaku bukan sesuatu yang remeh temeh, perilaku adalah agama, dan agama bukanlah sesuatu yang remeh temeh, Tiada hari tanpa kasih sayang, kasih sayang adalah kata kerja, kasih sayang harus wujud, artinya dimanapun Kita berada terjadi hal" baik disitu, kita harus tangan diatas, Kita bekerja, dengan demikian terjadi kedamaian, terjadi keteraturan, terjadi kebersihan terjadi kerapian, terjadi keadilan, terjadi kebahagiaan. Itulah wujud kasih sayang. siapakah Kita ? Telahkah Kita menjadi seorang yang seperti itu ? Dimanapun Kita berada apa yang terjadi ? kedamaian atau permusuhan, kekumuhan atau kebersihan, ketertiban atau kekacauan, keadilan atau kezaliman, kebaikan atau keburukan, kejujuran atau kedustaan, ketulusan atau keculasan, kerendahatian ata

Sudah Bahagia-kah kita Sekarang ini ?

Manusia saat ini dibanding masa-masa yang sebelumnya, benar" sudah mencapai apa saja yang dulu adalah merupakan hal yang mustahil bahkan mengimpikan-nya saja pun tidak. Pesan yang dulu memakan waktu berbulan bulan diantar-kan oleh merpati pos, sekarang bisa dilakukan dalam detik yang sama via email, dan sebagainya. Manusia bisa melihat pada detik yang sama apa yang terjadi di stadion sepak bola di Brazil secara live. Manusia menjelajah kemana saja diinginkannya. Baik lewat teknologi maupun langsung terbang dengan pesawat kemana saja. Memakan mie yang dulu membuat api dan memasaknya bisa memakan waktu satu jam, sekarang dengan microwave dalam hitungan detik. Manusia sudah bisa melakukan apa saja, menjelajah kemana pun yang diinginkannya. Tapi apakah manusia menjadi lebih bahagia ? Menjadi lebih bersyukur ? Penjelajahan kemana-mana dan bisa mewujudkan apapun yang diinginkan, ternyata tidak memberikan kebahagiaan dan ketenangan pada manusia. untuk mewujudkan ketenangan dan kebahagia

Hidup dalam paradigma cinta

Sebuah hadis menyebutkan bahawa di dunia ini ada sekelompok orang yang amat dekat dengan Allah swt. Bila mereka tiba di suatu tempat, kerana kehadiran mereka, Allah selamatkan tempat itu dari tujuh puluh macam bencana. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulallah, siapakah mereka itu dan bagaimana mereka mencapai derajat itu?" Nabi yang mulia menjawab, "Mereka sampai ke tingkat yang tinggi itu bukan kerana rajinnya mereka ibadat. Mereka memperoleh kedudukan itu kerana dua hal : "ketulusan hati mereka dan kedermawanan mereka pada sesama manusia." Mereka adalah orang yang berhati bersih dan senang berkhidmat  pada sesamanya. ... hidup dalam paradigma cinta ... Dan mereka ingin menyebarkan cinta itu pada seluruh makhluk di alam semesta. KEMULIAAN... Manusia tidak mulia karena kejeniusannya, tidak hebat karena jabatannya yang tinggi, tidak juga menjadi luar biasa oleh sebab hartanya yang berlimpah serta tidak ditinggikan harkat martabatnya karena kemuliaan nasab & seg