Kebaikan menarik kebaikan, keburukan menarik keburukan. Keserakahan menarik keserakahan. seluruh kebaikan akan berhenti kita terima, bila Kita menghentikan kebaikan Kita.
Pemimpin preman adalah pahlawan dimata sahabatnya, penjahat dimata polisi, dimata rakyat yang terpenting dia merasa dan memperoleh situasi aman tenteram dan nyaman, siapa yang dapat memberikan itu, itulah pahlawan baginya. Mereka memiliki taman makam pahlawan masing-masing, berabad-abad kemudian mereka menjadi sejarah pahlawan.
Manusia tidak tahu persis apa yang mereka perjuangkan, untuk siapa mereka berjuang, demi apa mereka berjuang. Kita pergi ke makam pahlawan, kita tidak tahu apa-apa. Tapi nama para pahlawan tercantum berabad-abad dibuku sejarah manusia sebagai pahlawan.
Dalam kenyataannya yang kita temukan pahlawan ada di dapur-dapur umum, di penjaga rel kereta api, di petugas kebersihan dsb. Mereka tidak dikenal tapi mereka tulus sekali. Hanya Tuhan yang tahu.
Ya, selalu ingat life story, itu membuat Kita mudah mengambil keputusan. Karena yang benar dan yang salah itu jelas. yang membuat tidak jelas kita melihat hidup ini bukan life story. Maka kebenaran menjadi kabur dimata kita. Lalu keputusan Kita menjadi "aneh" perilaku Kita tiba" menjadi keluar dari nilai " kepatutan.
Banyak orang terutama Public Figure berjuang keras menutupi keburukan nya dengan segala cara, kalau perlu dengan ancaman kekerasan agar keburukan nya jangan terungkap. Cara yang terbaik agar keburukan tidak terungkap adalah jangan berbuat yang buruk.
Jangan perdulikan apa pun yang ditulis oleh manusia tentang kita. Kita telah melihat bahwa tentang manusia adalah kisah kebohongan. Perdulikanlah apa yang ditulis Tuhan tentang Kita. Kabar baiknya, Kita bisa memilih kisah apa yang ingin kita tulis. Kisah kebohongan atau kisah ketulusan.
Banyak orang berlomba-lomba mencatat bahkan merancang kisah busuk tentang musuhnya, dan kisah tentang kemuliaan pada dirinya. Semoga kita dilindungi Allah SWT, marilah kita berlomba-lomba menulis kisah hamba Allah untuk diri sendiri. Walau kita tahu tidak seorangpun tahu kisah itu. Biar dan cukup Allah SWT yang mengetahui.
Semoga kita semua tercantum di kitab sejarah Tuhan ditulis sebagai hamba-hamba – NYA yang sholeh… Lupakan manusia ingat lah Tuhan.
Prof.H.Abdul Khaliq Fajduani, SH
niche plr articles
Komentar
Posting Komentar