Langsung ke konten utama

Ringkasan Pemahaman Buku "The Science of Getting Rich" karya Wallace

 The Science of Getting Rich , ditulis oleh Wallace D. Wattles pada tahun 1910, adalah buku klasik yang mendalami prinsip-prinsip dasar untuk mencapai kekayaan. Buku ini bukan hanya tentang strategi keuangan, melainkan lebih berfokus pada pola pikir dan filsafat di balik bagaimana seseorang bisa menarik kekayaan dalam hidup mereka. Wattles menyajikan gagasan bahwa ada ilmu pasti di balik mencapai kekayaan, yang dapat dipelajari dan diterapkan oleh siapa saja. Berikut adalah ringkasan dari konsep-konsep inti dalam buku ini.

###   Filosofi Dasar  

Buku ini dimulai dengan asumsi mendasar bahwa setiap orang berhak menjadi kaya. Wattles percaya bahwa kekayaan bukanlah hasil dari kesempatan, keberuntungan, atau kebetulan, tetapi hasil dari mengikuti aturan-aturan ilmiah yang pasti. Semua orang memiliki kapasitas untuk menjadi kaya jika mereka memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini.

Kekayaan, menurut Wattles, adalah kebutuhan untuk menjalani kehidupan yang penuh dan bahagia. Untuk benar-benar hidup, seseorang harus memiliki kebebasan finansial, yang memberikan mereka akses pada hal-hal materi dan pengalaman yang memungkinkan ekspresi diri secara penuh. Oleh karena itu, menjadi kaya bukanlah sesuatu yang egois atau salah, melainkan kewajiban seseorang untuk mencapai potensi penuhnya.

###   Pikiran dan Keinginan  

Salah satu tema utama dalam  The Science of Getting Rich  adalah kekuatan pikiran dan keinginan yang jelas. Wattles mengajarkan bahwa semua tindakan dimulai dari pikiran, dan dengan berpikir secara spesifik dan dengan keyakinan yang teguh, seseorang dapat menarik hal-hal yang diinginkan ke dalam hidupnya. Prinsip ini mirip dengan apa yang dikenal sebagai  hukum tarik-menarik  di kemudian hari, di mana apa yang kita pikirkan dan fokuskan akan termanifestasi dalam hidup kita.

Wattles menekankan bahwa keinginan yang kuat adalah langkah pertama menuju kekayaan. Orang harus memiliki tujuan yang jelas tentang apa yang mereka inginkan, dan tidak hanya bermimpi atau berharap. Dengan keinginan yang jelas dan terus-menerus fokus pada hal tersebut, energi mental seseorang diarahkan ke arah pencapaian tujuan tersebut.

###   Bertindak Secara Tertentu  

Salah satu prinsip inti lainnya dalam buku ini adalah konsep "bertindak secara tertentu." Ini berarti bahwa pikiran saja tidak cukup; seseorang juga harus mengambil tindakan yang pasti dan tegas untuk mencapai kekayaan. Namun, tindakan ini bukan sembarang tindakan, tetapi harus dilakukan dengan keyakinan dan rasa syukur.

Wattles menjelaskan bahwa orang seringkali jatuh ke dalam perangkap hanya bermimpi tanpa bertindak. Meskipun memiliki visi dan tujuan adalah hal penting, tindakan nyata diperlukan untuk mewujudkannya. Bertindak secara tertentu berarti mengambil langkah yang tepat, dengan sikap positif dan tekad yang tak tergoyahkan, sehingga energi yang dihasilkan dari keinginan kuat dapat diarahkan dengan benar.

###   Sikap Rasa Syukur  

Rasa syukur memainkan peran sentral dalam filosofi Wattles. Ia percaya bahwa orang yang selalu bersyukur atas apa yang mereka miliki, baik besar maupun kecil, akan menarik lebih banyak hal baik dalam hidup mereka. Dengan bersyukur, seseorang menempatkan diri mereka dalam hubungan harmonis dengan energi kreatif alam semesta.

Menurut Wattles, rasa syukur membuka pintu untuk menerima lebih banyak kekayaan. Ia mengajarkan bahwa tidak cukup hanya bertindak atau berpikir dengan cara tertentu, tetapi seseorang harus terus-menerus menghargai apa yang telah mereka miliki. Sikap ini memperkuat pola pikir kekayaan dan membantu mempertahankan fokus pada tujuan kekayaan dengan cara yang positif.

###   Menciptakan, Bukan Bersaing  

Wattles memperkenalkan konsep unik tentang cara mencapai kekayaan, yakni melalui "menciptakan" daripada "bersaing." Dia menjelaskan bahwa orang sering kali menghabiskan waktu mereka dengan bersaing satu sama lain, berpikir bahwa sumber daya terbatas dan bahwa untuk menjadi kaya, mereka harus mengambil sesuatu dari orang lain. Menurut Wattles, ini adalah pola pikir yang keliru dan tidak produktif.

Dia menekankan bahwa sumber daya di alam semesta tidak terbatas. Seseorang bisa menciptakan kekayaan tanpa merugikan orang lain, dan sebaliknya, menciptakan lebih banyak kesempatan dan kesejahteraan bagi semua orang. Dengan mengadopsi pola pikir penciptaan, seseorang dapat mengakses kekayaan tanpa merasa terancam oleh persaingan atau kelangkaan.

###   Gagasan Substansi Tanpa Bentuk  

Salah satu konsep metafisik yang dijelaskan oleh Wattles adalah gagasan bahwa segala sesuatu berasal dari "substansi tanpa bentuk" yang dia sebut sebagai energi kreatif alam semesta. Pikiran dan keinginan kita menarik energi dari substansi ini, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk kekayaan, kesuksesan, dan pencapaian lainnya.

Wattles berpendapat bahwa untuk menjadi kaya, seseorang harus selaras dengan substansi tanpa bentuk ini. Ini dilakukan melalui keyakinan penuh bahwa apa yang diinginkan sudah ada dalam substansi itu, dan bahwa dengan terus memfokuskan pikiran pada tujuan tersebut, substansi akan mewujudkan keinginan kita dalam kenyataan.

###   Keyakinan dan Iman  

Keyakinan dan iman adalah kunci lain dalam ilmu kekayaan menurut Wattles. Dia menegaskan bahwa seseorang harus memiliki keyakinan penuh bahwa mereka bisa dan akan menjadi kaya. Keraguan, ketakutan, atau rasa kurang percaya diri akan menghambat proses pencapaian kekayaan.

Iman bahwa alam semesta bekerja sesuai dengan hukum-hukum yang pasti, bahwa segala sesuatu yang diinginkan dapat diwujudkan, adalah bagian penting dari pola pikir orang yang kaya. Iman ini harus tidak tergoyahkan meskipun ada hambatan atau penundaan yang tampak dalam perjalanan menuju kekayaan.

###   Melayani Orang Lain  

Wattles juga menekankan pentingnya melayani orang lain sebagai bagian dari pencapaian kekayaan. Menjadi kaya, dalam pandangan Wattles, bukan hanya tentang menumpuk kekayaan pribadi, tetapi juga tentang menciptakan nilai bagi orang lain. Orang yang kaya adalah mereka yang menyediakan layanan atau produk yang berguna dan dibutuhkan oleh orang lain. Semakin banyak orang yang dilayani dengan baik, semakin besar peluang untuk mendapatkan kekayaan yang lebih besar.

Oleh karena itu, Wattles menekankan bahwa siapa pun yang ingin menjadi kaya harus fokus pada memberi manfaat kepada orang lain. Dengan menciptakan nilai, seseorang akan menarik kekayaan secara alami.

###   Kesimpulan  

 The Science of Getting Rich  memberikan panduan praktis tentang bagaimana seseorang bisa mencapai kekayaan melalui kombinasi pola pikir positif, tindakan nyata, keyakinan yang kuat, dan pelayanan kepada orang lain. Buku ini menekankan pentingnya berpikir dan bertindak secara berbeda dari kebanyakan orang, terutama dalam hal bagaimana kita memandang kekayaan, persaingan, dan sumber daya. Wallace D. Wattles mengajarkan bahwa siapa pun, terlepas dari latar belakang atau keadaan, dapat mencapai kekayaan jika mereka memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah yang pasti.

By tokolisati@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Dr. Gary Miller, Sang Penantang Al Quran : “Melakukan Riset Panjang Untuk Mencari Kesalahan Al Qur’an ”

Gary Miller, adalah seorang ilmuwan matematika asal Kanada.Selain menjadi anggota dewan ahli di universitas, Miller juga aktif sebagai misionaris Kristen. Miller adalah ilmuwan yang sangat meminati bidang logika dan hal-hal logis.Pada awalnya, dia berpikir bahwa Al-Qur’an yang turun 14 abad yang lalu itu hanya membahas berbagai masalah di masa lalu. Namun seiring dengan menguatnya arus Islam di Barat, Miller pun terdorong untuk mempelajari Al-Quran lebih mendalam dengan tujuan mencari celah-celah kesalahannya, sekaligus membuktikan ketidakotentikan kitab suci umat Muslim itu. Miller mengatakan, “Mulai hari itu, saya membaca Al-Quran untuk mencari celah-celah kesalahan kitab ini. Melalui usaha ini, saya berharap dapat mengangkat derajat pemeluk agama Kristen di hadapan ummat Islam.” Dikatakannya pula, “Karena Al-Quran diturunkan 14 Abad yang lalu di padang pasir, saya berpikir bahwa kitab ini sangat terbelakang serta dipenuhi dengan kekurangan. Namun semakin saya membaca Al-Quran, saya ...

Apakah Kritikan ada yang Positif?

 Saya dulu sering mengkritik orang lain, dengan asumsi menurut saya, saya sendiri sudah merasa benar dan orang yg saya kritik salah. Mengapa dulu saya sering mengkritik orang lain ? Karena saya percaya & banyak orang percaya bahwa kritik itu, membangun. Itulah mengapa sering kita mendengar orang berkata tidak apa asalkan Kritik Membangun. Setelah usia semakin bertambah & saya mulai tertarik untuk belajar tentang buku 2x kebijaksanaan, saya terbelalak bahwa sebagian besar buku 2x Wisdom mengatakan bahwa sesungguhnya TIDAK ADA kritik yg MEMBANGUN, semua kritik itu bersifat menghancurkan, merusak & menekan perasaan orang yg dikritiknya. Sampai suatu ketika saya membaca buku hasil experimen Masaru Emoto dari Jepang, yg melakukan uji coba nasi/beras yg kemudian diletakkan di dalam toples yg berbeda. Toples yg pertama setiap hari diberikan kritikan terus & di tempel kertas bertulisan kata yg mengkritik, kemudian toples yg kedua diberi pujian & motivasi setiap hari. Da...